Rabu, 18 Juli 2018

SENSASI MENYELAM DI PULAU DEDAP


Apa yang anda pikirkan saat anda mengucap kata Kota Batam?, Pasti dalam pikiran kebanyakan orang tentang Kota Batam adalah kota industri, kota yang banyak menyajikan wisata malamnya, sajian restoran seafoodnya, serta baru-baru ini yang saya dengar Kota Batam adalah kota seken, maksudnya; kota yang banyak menjual barang-barang bekas dari luar negri.  Semua yang disebut diatas tidaklah salah. Tapi tahukah anda, Kota Batam yang merupakan kota terbesar dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, memiliki wilayah administrasi yang cukup luas, yang terdiri dari kurang lebih 300 pulau tersebar di wilayah Kota Batam, beberapa dari 300 pulau tersebut, memiliki potensi wisata bahari yang tidak kalah dengan tempat-tempat lain di Indonesia. Salah satunya adalah Pulau Dedap, yang masuk kedalam administrasi Kecamatan Galang, Kota Batam.

Pagi itu pukul 08.00 WIB cuaca sedang cerah-cerahnya, saya dan rombongan tiba di pelabuhan Pari jembatan enam Barelang (Batam, Rempang, Galang). Beberapa perlengkapan pribadi dan perlengakan selam kami bawa, dan pagi itu juga K.M Asad kapal milik salah satu provider wisata bahari khususnya yang mau menyelam yang ada di kota Batam yaitu Max’s Dive Centre sudah bersandar di pelabuhan Pari yang siap mengantar kami ke sebuah lokasi dimana kami akan menyelam. Gerry salah satu dari staf Max’s Dive Centre yang juga sekaligus sebagai Koordinator instruktur kami menyelam, dan beberapa staff dari Max’s Dive lainnya, menyiapkan semua kebutuhan perjalanan kami saat itu. Rombongan pada trip penyelaman saat itu sebanyak sepuluh orang, salah satunya adalah saya.

Perjalanan ini kami rencanakan selama dua hari satu malam, tapi kami tidak khawatir selama dua hari satu malam di K.M Asad milik Max’s Dive Centre semua kebutuhan kami selama dua hari, mulai dari equipment diving, makanan, kamar tidur, toilet, dapur kecil, dan juga disediakan ruangan indoor ber-AC yang nyaman, yang kalau malam kami jadikan tempat untuk ber-karaoke ria.

Perjalanan dari pelabuhan Pari menuju Pulau Dedap sekitar kurang lebih satu jam. Setibanya di Pulau Dedap sebelum melakukan penyelaman saya dan rombongan terlebih dahulu di breafing dengan baik oleh Gerry selaku instruktur kami sekaligus leader dalam trip ini. Satu persatu perlengkapan penyelaman kami gunakan, dan kami pastikan semuanya aman. Blurrrr, suara air terdengar saat saya melompat kedalam air dan penyelaman pertama dimulai. Perlahan-lahan tubuh saya mulai masuk kedalam air dengan kedalaman 10 meter. Observasi dan orientasi area saya lakukan agar saya bisa mengenal dengan baik wilayah area dimana saya akan melakukan penyelaman. Sensasi pertama saat saya masuk kedalam air saya melihat di sekitar area saya menyelam masih banyak hidup terumbu karang. Sungguh takjub saya melihat bawah laut di area saya menyelam, ikan-ikan kecil berwarna-warni menghampiri dan melenggak lenggok layaknya penari balet yang cantik. Lebih mendasar saya menyelam dan saya melihat ikan badut atau yang lebih dikenal dengan sebutan ikan nemo yang sedang menari-nari di sela-sela anemon laut. Tak terasa lima puluh menit saya berada di dalam air,  saya melihat isi tabung scuba saya mulai menipis dan saya putuskan untuk naik dan beristirahat sejenak.

Setelah makan siang selesai dan istirahat saya rasakan cukup, tubuh ini sudah tidak sabar kembali untuk melakukan trip kedua penyelaman, setelah tabung scuba kami di isi ulang kami memutuskan untuk kembali melakukan penyelaman yang kedua. Kali ini lokasi penyelaman kami agak bergeser ke sisi timur namun masih di area sekitar Pulau Dedap. Setelah berada di dalam air, rasa takjub saya tak kunjung berhenti. Beberapa hewan laut dengan warna-warna yang indah saya saksikan seperti layaknya wanita yang sedang bersolek. Akhirnya sore itupun tiba, kami memutuskan untuk menyelam kembali pada esok hari.

Pengalaman menyelam saya di pulau dedap memberikan kesan yang sangat berarti. Saya tidak habis pikir bahwa batam masih mempunyai wilayah yang menyimpan potensi alam bawah laut yang masih indah dan layak untuk di explorer. Mari bersama-sama kita jaga laut kita dengan selalu menjaga lingkungan agar tetap lestari, dengan tidak membuang sampah dilaut, menebang bakau, dan membuang limbah dilaut.

2 komentar: