Senin, 28 Desember 2015

PARU PARU DUNIA DALAM CENGKRAMAN MODAL


Indonesia di kenal dengan kekayaan tambang batu baranya yang cukup besar dan konon terbesar di dunia. Tambang batu bara tersebut berada di tanah Borneo, sebutan lain dari pulau Kalimantan. Di sisi lain pulau Kalimantan tidak hanya menyimpan kekayaan harta alam berupa batu bara saja, melainkan pulau kalimantan juga memiliki kekayaan hayati lainnya berupa hutan tropis yang sangat luas dan serta kekayaan satwa khas endemik Borneo. Hutan tropis Kalimantan menjadi penopang paru-paru dunia setelah hutan Amazon. Dengan demikian hutan Kalimantan begitu besar manfaatnya bagi penduduk di bumi ini. Aktivitas pertambangan dan serta perubahan alih fungsi hutan menjadi kebun kelapa sawit, menyebabkan semakin berkurangnya luas area hutan tropis di Kalimantan.

Tidak pernah bisa kita bayangkan apabila hutan di Kalimantan yang menjadi penopang paru paru dunia habis dibabat oleh para pelaku pemodal pertambangan dan perkebunan kelapa sawit, maka yang akan terjadi adalah keseimbangan alam yang akan mulai terganggu. Tidak hanya alam yang akan terganggu keseimbangannya, tetapi secara ekonomi sosial masyarakat penduduk di pulau kalimantan akan juga mengalami dampak perubahan tersebut.

Modal telah menggilas tanah Borneo menjadi lembah hitam yang mengerikan. Membuat satwa-satwa liar ketakutan dan tak punya tempat untuk berkembang biak. Yang terjadi kemudian adalah, tinggal menunggu kepunahan. Demi kepentingan modal oleh segelintir orang, mengorbankan alam beserta isi-isinya. Tanah-tanah sudah di patok, tinggal menunggu kapan akan mau ditebang, jutaan bahkan milyaran uang akan tercipta dan dikuasai oleh para pemodal. Sungguh ini realita yang terjadi di depan mata kita, tidak banyak hal yang bisa kita perbuat untuk menghentikan semuanya. Karena dalam prakteknya justru pemerintah dengan dalih stabilitas ekonomi negara mendukung aktivitas kegiatan mereka. Dalam sebuah pandangan kasus, justru elit-elit pemerintah yang terkadang mempunyai lahan tersebut dan serta melindungi para pengusaha tambang dan perkebunan di tanah Borneo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar